DAMPAK SOSIAL EKONOMI PARIWISATA
MENURUT PARA AHLI
Cohen dalam Pitana dan Gayatri (2005:109) menjabarkan bahwa dampak sosial ekonomi pariwisata terhadap masyarakat lokal secara garis besar dapat dikatagorikan dalam delapan kelompok besar, yaitu:
1.Dampak terhadap penerimaan devisa.
2.Dampak terhadap pendapatan masyarakat.
3.Dampak terhadap kesempatan kerja.
4.Dampak terhadap harga-harga.
5.Dampak terhadap distribusi manfaat atau keuntungan.
6.Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol.
7.Dampak terhadap pembangunan umum.
8.Dampak terhadap pendapatan pemerintah.
Pariwisata sebagai sesuatu yang selalu berkaitan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat dimana pariwisata itu berkembang tentu akan membawa dampak bagi masyarakat baik itu dampak positif maupun negatif, berikut ini kami rangkum dampak sosial ekonomi pariwisata menurut para ahli yang dapat anda baca dibawah ini.
Dari sisi negatif Mathieson dan wall dalam Leiper 1990:233 menjabarkan bahwa terdapat lima [5] dampak negatif yang dihasilkan oleh pariwisata terhadap aspek sosial ekonomi yaitu:
1.Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata.
2.Meningkatnya angka inflasi serta meroketnya harga tanah.
3.Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor bahan-bahan demi memenuhi kebutuhan pariwisata. 4.Ketidakpastian dalam pengembalian modal investasi karena sifat pariwisata yang musiman.
5.Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian setempat akibat kerusakan oleh pariwisata.
MUNGKIN ANDA SEDANG MENCARI SEJARAH PARIWISATA DI INDONESIA
Sedangkan dari sisi positif terdapat tujuh [7] dampak positif yang diberikan oleh pariwisata (Leiper, 1990) yaitu:
1.Pendapatan dari penukaran valuta asing.
2.Menyehatkan neraca perdagangan luar negeri.
3.Pendapatan dari bisnis atau usaha pariwisata.
4.Pendapatan pemerintah.
5.Penyerapan tenaga kerja.
6.Multiplier Effect.
7.Pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal.
Kesimpulan: Sebagai kegiatan atau industri yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, pariwisata tentu akan memberikan dampak atau berpengaruh terhadap masyarakat, baik itu positif maupun negatif. Meskipun secara garis besar manfaat positif pariwisata lebih banyak dirasakan dibandingkan manfaat negatif, tidak ada salahnya untuk selalu berupaya menekan dampak negatif yang ada dan mengantisipasi dampak negatif yang lain untuk terjadi, salah satu contohnya adalah mengembangkan pariwisata tanpa merusak tatanan yang ada, seperti merubah fungsi lahan yang produktif seperti areal persawahan menjadi bangunan-bangunan untuk kepentingan pariwisata, biarkan pariwisata berjalan dengan apa yang sudah ada, biarkan wisatawan menikmati kearifan lokal yang ada, karena jika itu dibiarkan suatu saat terjadi ketergantungan masyarakat terhadap pariwisata yang tentunya tidak baik karena bagaimanapun juga harus kita sadari bahwa pariwisata adalah industri yang sangat rapuh.
BACA JUGA: SEJARAH PARIWISATA DUNIA